Breaking News

Disnakbun Lakukan Pembinaan serta Pelatihan Pengolahan Produk Hasil Peternakan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas 1 Martapura

Telur merupakan salah satu hasil ternak yang mempunyai kandungan gizi yang sangat besar. Dari sebutir telur di dapatkan gizi yang cukup sempurna dan mudah dicerna oleh tubuh. Sebenarnya telur merupakan salah satu bahan pangan yang mudah rusak. Untuk mengatasi hal tersebut banyak orang yang mencoba mengawetkan telur agar dapat  bertahan lama, tidak busuk, tidak merubah warna dan tidak merubah nilai gizinya. Mengawetkan telur dapat dilakukan dengan cara diasinkan dan dikenal dengan nama telur asin. Kebayakan masyarakat memanfaatkan telur bebek/itik sebagai bahan baku telur asin, karena pori-pori telur bebek lebih besar dibandingkan dengan telur ayam dan lainnya sehingga dapat meresap rasa dan mengikat rasa asin.
Meski kandungan gizinya sangat besar, kadar kolesterol telur terutama telur bebek yang diasinkan, cukup tinggi. Karena itu, mereka yang memiliki penyakit seperti darah tinggi dan penyakit lain yang tidak boleh mengkonsumsi makanan dengan kandungan kolesterol tinggi tidak dapat menikmatinya dengan bebas.
Dengan alasan tersebut, kemudian terciptalah telur asin herbal, yang kandungan kolesterolnya lebih rendah, namun tetap enak dikonsumsi.
Sesuai namanya, telur asin ini mengandung manfaat herbal, dari beberapa bahan herbal yang meresap dalam telur saat proses pembuatannya. Dengan campuran bahan-bahan herbal maka kadar kolesterol yang ada di dalam telur asin dapat dikurangi.

Berbicara soal telur herbal, Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner Pengolahan dan Pemasaran Disnakbun Banjar M. Akbar Susanto memaparkan keunggulan telur asin herbal dari telur asin biasanya, yaitu bebas formalin, tanpa mengunakan vaksin dan hormon, tidak menimbulkan alergi dan bisul, telur yang digunakan adalah telur segar, kuning telur lebih besar dan kenyal, tidak  berbau anyir.

“Juga mengandung DHA yang tinggi untuk jantung dan baik untuk mata, mengandung omega 3, total kolesterol yang dikandung 400 gram/100 telur lebih rendah dari telur asin lainnya yang 1000 gram/100 telur) serta mengandung anti oksidan beta karoten 380 gram/100 telur,” ujar Akbar.

Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Banjar dibawah Bidang Peternakan seksi Kesmavet, Pengolahan dan Pemasaran melakukan pembinaan dan sosialisasi kepada Tahanan anak di Lapas Anak Kelas 1 Martapura. Berkapasitas 200 orang dan dihuni lebih kurang 45 0rang Tahanan di Lapas Anak ini dibina serta dilatih untuk dapat menghasilkan olahan produk asal hasil peternakan.

Adapun pelatihan Pengolahan Produk Hasil Peternakan yang telah dilaksanakan yakni Pengolahan Telur Asin Herbal Kemangi dan Pengolahan Sempol Ayam. Seluruh tahanan sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Diharapkan dengan adanya pelatihan Pengolahan Produk Hasil Peternakan tersebut anak-anak dapat berdikari dalam mendirikan usaha kelak dikemudian hari tatkala mereka bebas dan kembali dalam lingkungan bermasyarakat serta menjadikan bisnis yang sangat menjanjikan dalam pembangunan ekonomi Umat. (Yuda)